Agak sulit rasanya menebak benak seorang ketika melakukan sesuatu untuk kita, apakah karena kecintaan ataukah nafsu? Tidak harus melulu pada aktifitas yang ‘iya2’, skedar bertemu & berbincang saja, bisa didasari oleh kedua hal diatas. Memang akan lebih mudah menilai ketika bisa mengamati what’s next atau apa yang dia dilakukan selanjutnya. Namun kadang dengan wait & see, bikin semua jadi terlanjur ribet.
* * * * *
Sebuah tulisan dari milis tetangga,
Ketika bertemu seseorang, telapak tangan berkeringat & hati berdebar?
Itu bukan cinta, tapi suka …
Ketika bertemu seseorang, tangan ini selalu ingin memegang dan menyentuhnya?
Itu bukan cinta, tapi nafsu …
Ketika bertemu seseorang, ingin rasanya dia selalu di samping kita?
Itu bukan cinta, tapi kesepian …
Ketika bertemu seseorang, kita menerima cintanya karena tidak mau menyakiti hatinya?
Itu bukan cinta, tapi kasihan …
Ketika bertemu seseorang, ingin memberikan semua yang dia inginkan?
Itu bukan cinta, tapi kemurahan hati …
Ketika bertemu seseorang, adakah rasa cemburu bila dia bicara dengan wanita lain ?
Itu bukan cinta, tapi takut kehilangan …
Ketika bertemu seseorang, apakah dia adalah satu satunya yang selalu kita pikirkan? GOMBAL…!!!
Ketika bertemu seseorang, kita berusaha selalu bersamanya karena campuran dari rasa sakit dan kegembiraan? Itulah cinta …
Ketika bertemu seseorang, kita mau menerima kesalahannya karena itu adalah bagian dari kepribadiannya? Itulah cinta …
Ketika bertemu seseorang, Apakah hati kita ikut tersenyum ketika dia tertawa dan tercabik bila dia sedang sedih? Apakah kita menangis untuk kepedihannya biarpun dia cukup tegar? Apakah kita masih tetap memeluknya walau sedang marah hebat kepadanya? Itulah cinta …
* * * * *
Ketika kita ber’proses’ dengan nafsu, kita telah memulai sesuatu yang salah. Sebuah nasehat dari teman, ketika seseorang memasuki jenjang ikatan suami-istri dengan orientasi nafsu (sex) semata maka buktikanlah bahwa seorang pasangan akan menjadi ‘teman hidup’ yang paling membosankan jika dipandang dari kacamata nafsu. Semua tahu bahwa pernikahan bukan sekedar mencari teman hidup untuk 1-2 tahun saja tentunya.
.
.
Cinta yang simple, kadang berubah menjadi absurd dan unexplain. Namun berusahalah selalu untuk mencintai dengan benar karena cinta adalah anugerah dari Alloh SWT. Wallohu’alam.