A-Z Tentang ASI dan Menyusui (Ibu dan calon Ibu mutlak tahu)

PENDAHULUAN
Pembangunan generasi yang sehat, cerdas, dan taqwa merupakan tanggung jawab seluruh komponen masyarakat, baik dari kalangan pejabat tinggi sampai pada rakyat jelata,bahkan dasar utama terletak pada kaum wanita,yaitu ibu. Mempunyai peran dan tanggung jawab untuk melahirkan generasi yang cerdas dan taqwa sehingga mampu memberi warna bagi negeri tercinta dan mampu menjadikan tunas-tunas bangsa yang siap dan mampu memimpin bangsa.
Saat persalinan tiba, ibu sudah harus memahami apa yang terjadi dan waktu penentu bagi bayi untuk mendapatkan ASI (air susu ibu) yang optimal sebagai nutrisi yang mampu memenuhi seluruh unsur gizi untuk perkembangan bayi menjadi anak sehat dan cerdas.Dan pemahaman terhadap ibu tentang pentingnya ASI sehingga setiap ibu menyadari dan merasakan bangga dan bahagia serta respek dalam menyusui bayinya.
PENGERTIAN ASI EKSKLUSIF
Asi eksklusif adalah pemberian ASI (air susu ibu) sedini mungkin setelah persalinan, diuberikan tanpa jadwal dan tidak diberi makanan lain, walaupun hanya air putih,sampai bayi berumur 6 bulan. Setelah 6 bulan, bayi mulai dikenalkan dengan makanan lain dan tetap diberi ASI sampai bayi berumur dua tahun.
Pertama,Jumlah komposisi ASI masih cukup untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi apabila ASI diberikan secara tepat dan benar sampai bayi berumur 6 bulan.
Kedua,Bayi pada saat berumur 6 bulan system pencernaannya mulai matur.dari hasil penelitian yang menunjukkan bahwa anak yang menyusu ASI sampai 6 bulan jauh lebih sehat dari bayi yang menyusu ASI hanya sampai 4bulan, dan frekuensi terkena diarejauh lebih kecil.Bayi yang hanya menyusu ASI saja selama 6 bulan akan merangsangh hormone prolakyin secara terus menerus sehingga memperbanyak produksi ASI yang dapat bertahan sampai bayi berumur dua tahun.Ibu harus mendapat gizi yang berumur dua tahun. Ibu harus mendapat gizi yang baik dan terhindardari stress yang berkepanjangan.
ASI adalah satu jenis makanan yang mencukupi seluruh unsure kebutuhan bayi baik fisik,psikologi, sosial,maupun spiritual.ASI mengandung nutrisi, hormone, unsure kekebalan factor pertumbuhan, antialergi, serta anti inflamasi.
UNSUR NUTRISI ASI
Hidrat arang
Rasio jumlah laktosa dalam ASI dan PASI (pengganti ASI) adalah 7:4 yang berarti ASI terasa lebih manis bila dibandingkan dengan kondisi ini yang menyebabkan bayi yang sudah mengenal ASI denan baik cenderung tidak mau minum PASI (langkah awal sukses memberikan ASI).
Laktosa meningkatkan penyerapan kalsium fosfor dan magnesium yang sangat penting untuk pertumbuhan tulang, rata-rata pertumbuhan gigi sudah terlihat pada bayi berusia 5 atau 6 bulan, dan gerakan motoirik kasarnya lebih cepat.
ASI juga menurunkan kemungkinan bayi terkena infeksi disebabkan peran kolostrum sebagai imunisasi pasif yang dikeluarkan segera setelah bayi lahir.
Peran kolostrum sampai hari ke-3 setelah persalinan selain sebagai imunisasi pasif juga mempunyai fungsi sebagai pencahar untuk mengeluarkan mekonium dari usus bayi.Oleh karenanya,bayi sering defekasi dan feses berwarna hitam. Tetapi kondisi ini sering disalah artikan oleh para ibu mereka mengira bayi tidak cocok mendapat ASI. Mempertahankan factor indipifidus di dalam usus.
Protein
Protein ASI merupakan kelompok Protein whey (Protein yang bentuknya lebih halus). Perbandingan protein unsure whey dan kasein.
Lemak
Kadar lemak akan berubah menurut perkembangan bayi dan kebutuhan  energir yang dibutuhkan bayi.
Mineral
ASI mengandung mineral yang lengkap, walaupun kadarnya relative rendah, tetapi cukup untuk bayi sampai umur 6 bulan. Zat besi dan kalsium didalam ASI merupakan mineral yang sangat stabil dan jumlahnya tidak dipengaruhi oleh diet ibu. Walaupun jumlah kecil tidak sebesar dalam susu sapi, tetapi dapat di serap secara keseluruhan dalam  usus bayi. Berbeda dengan ASS yng jumlahnya tinggi, tetapi sebagian besar harus dibuang melalui system urinaria maupun pencernaan karena tidak dapat dicerna.Hal ini sangat membebankan ginjal bayi, contohnya zat besi dalam ASS ternyata hanya 4% sampai 10% yang terserap sedangkan zat besi ASI diserap hingga 50%-75% oleh usus bayi.
Kadar mineral yang tidak diserap akan memperberat kerja usus bayi untuk mengeluarkan, mengganggu keseimbangan (ekologi) dalam usus bayi, dan meningkatkan pertumbuhan bakteri merugikan yang akan mengakibatkan kontraksi usus bayi tidak normal sehingga bayi kembung, gelisah karena obstipasi atau gangguan metabolisme.
Vitamin
Kecuali vitamin K karena bayi baru lahir ususnya belum mampu membentuk vitamin K.
Oleh karena itu, perlu tambahan vitamin K, pada hari ke-1,-3, dan -7. Vitamin K1 dapat diberikan oral.Apa yang diperlukan bayi akan selalu tercukupi oleh ASI dan tidak akan kekurangan kecuali bila bayi mengalami gangguan.
ASI stadium 1
ASI stadium1adalah kolostrum. Kolostrum merupakan cairan yang pertama disekresi oleh kelenjar payudara dari hari ke-1 sampai hari ke-4. Kekebalan bayi bertambah dengan volume kolostrum yang meningkat,akibat isapan bayi baru lahir secara terus menerus.Hal ini yang mengharuskan bayi segera setelah lahir diberikan kepada ibunya untuk ditempelkan ke payudara, agar bayi dapat sesering mungkin menyusu.Hal kedua tidak kalah penting adalah adanya repleks let down pada ibu untuk merangsang pengeluaran kolostrum menjadi lebih banyak.
ASI stadium II
ASI stadium II adalah ASI peralihan. ASI ini diproduksi pada hari ke-4 sampai hari-10.Komposisi protein makin rendah sedangkan lemak dan hidrat arang makin tinggi, dan jumlah volume ASI semakin meningkat.
ASI stadium III
ASI stadium III adalah ASI matur.ASI yang disekresi dari hari ke-10 sampai seterusnya.ASI matur merupakan nutrisi bayi yang berubah disesuaikan dengan perkembangan bayi sampai berumur 6 bulan.Setelah 6 bulan, bayi mulai dikenalkan dengan makanan lain selain ASI.Dimulai dengan makanan yang lunak,kemudian padat, dan makanan biasa sesuai dengan umur bayi. Telur akan lebih aman bila di beri setelah satu tahun karena sestem pencernaan bayi telah siap mengatasi alergi yang dapat ditimbulkan oleh jenis proteinnya.
Masa kritis pemberian ASI adalah pada bulan kedua bagi ibu yang harus kembali berkerja.Biasanya ibu mulai melatih dengan memberi pengenalan susu buatan.Hal ini merupakan tindakan yang keliru karena dengan memberi pengenalan pada susu buatan berarti akan mulai terjadi penekanan produksi ASI.Keadaan ini dapat diatasi dengan ibu tetap harus lebih sering memberikan ASI dan mengosongkan payudara dengan melakukan pengurutan tiap kali sehabis menyusui.Pengosongsn payudara setiap kali menyusui akan terus merangsang hormon prolaktin yang membantu memproduksi ASI menjadi lebih banyak dan menyimpan sisa ASI-nya dalam lemari pendingin.Dengan metode ini, bayi tidak akan pernah kekurangan ASI walaupun ibu pergi bekerja.
Pemberian ASI matur
Kelompok umur 0-1 tahun (bayi)
Bila   ASI dikelola dengan baik,ASI akan keluar dengan jumlah cukup dan tidak perlu penambahan makanan lain. Namun, pada umur lebih dari 6 bulan, selain ASI dapat diberikan makanan cair mulai dari sari buah kemudian bubur halus.
Bayi  yang mendapat ASI ekslusif memiliki system peredaran darah yang lebih baik sehingga kemungkinan kecil untuk terserang atriosklerosis atau penyakit jantung,dapat terlindung dari berbagai penyakit yang disebabkan oleh kuman, bakteri, virus maupun alergi dan akan memiliki kornea mata yang lebih sehat.
CARA MENYUSUI YANG BENAR
Dalam kondisi dibungkus handuk hangat,bayi segera disusukan pada putting susu ibu sebagai terapi psikologi untuk bayi sehingga bayi mendapatkan kenyamanan kembali dan dengan hisapan bayi ini akan memberikan rangsangan pertama terhadap hipofisis posterior yang mengeluarkan hormone oksitosin untuk memompa ASI keluar. Isapan ini juga merangsang hormone prolaktin agar tetap tinggi kadarnya dalam peredaran dalrah ibu dan tetap memproduksi ASI.
Posisi menyusui bayi
Bayi harus dapat memasukkan seluruh putting susu sampai daerah areola mama eke dalam mulutnya sehingga bayi dapat menggunakan rahang untuk menekan daerah di belakang putting susu. Daerah ini merupakan kantong penyimpanan ASI.
Ibu dapat mengambil posisi duduk.Punggung ibu bersandar, kaki dapat diangkat dan diluruskan kedepan sejajar dengan bokong,atau ke bawah, tetapi harus diberi penyangga (jangan menggantung).Bayi tidur di pangkuan ibu dengan dialasi bantal sehingga posisi tidak perut ibu bersentuhan/berhadapan dengan perut bayi.
Posisi menyusui lain adalah ibu tidur miring dengan bantal agak tinggi dan lengan tangan menopang kepala bayii.Posisi perut bayi dan perut ibu sama dengan pada posisi duduk ,siku bayi harus lurus sejajar dengan telinga bayi bila ditarik garis lurus.
Bila mengambil posisi telungkup diatas meja,bayi ditidurkan di meja dengan kepada bayi mengarah ke payudara ibu. Posisi ini akan menguntungkan bayi kembar karena kedua bayi memperoleh kesempatan yang sama tanpa harus dibedakan
Segera setelah persalinan posisi menyusu yang terbaik untuk bayi adalah ditelungkupkan di perut ibu sehingga kulit ibu bersentuhan dengan kulit bayi sebagai proses penghangat untuk bayi dan sekaligus bayi dapat menghisap putting susu ibu.
Waktu menyusui bayi
Menyusui bayi tidak perlu di jadwal.Bila bayi membutuhkan atau menangis ibu harus segera memberikan ASI.
Bila bayi puas menyusu,bayi akan tertidur pulas.
Ketika bayi tertidur dalam keadaan masih menyusu,untuk melepaskan putting dari mulut bayi ibu dapat memasukkan jari tangan secara perlahan  kedalam mulut bayi menyusuri putting susu.Dengan demikian, bayi masih dapat merasa ada sesuatu yang di isap.Kemudian dengan perlahan lepaskan putting susu dari mulut bayi, hal ini untuk menghindari lecet akibat gesekan yang kuat dan bayi tidak terkejut.
Cara menyusui bayi
Bergantian diantara dua payudara bila payudara pertama yang disusui masih ada , hendaknya dikeluarkan dengan memasase payudara kearah putting susu sampai payudara tidak lagi mengeluarkan ASI lagi. Hal ini akan memperlancar pengeluaran ASI berikutnya dan pengeluaran berikutnya akan lebih banyak. Bila terdapat sisa sedikit harus segera dikeluarkan lebih dulu, tetapi bila masih biarkan saja dan untuk menyusui berikutnya di mulai pada payudara yang mengandung ASI sebelumnya.
ASI dapat disimpan dalam suhu ruang sampai 8 jam dan 2 kali 24 jam, bahkan dalam frezer dapat bertahan sampai 6 bulan.Wadah yang direndam kedalam air hangat (suhu lebih kurang lebih 50 derajat celcius).Hindari menggunakan air panas atau merebus agar berbagai jenis nutrisi, sel-sel hidup, maupun factor-faktor yang ada di ASI tidak rusak.
Urutan tindakan menyusui
  1. Pilih posisi yang paling nyaman.
  2. Baringkan bayi di atas bantal dengan baik.
  3. Mula-mula mamase payudara dan keluarkan sedikit ASI untuk membasahi putting susu.
  4. Topang payudara dengan tangan kiri atau tangan kanan dan empat jari menahan bagian bawah areola mamae sampai bayi membuka mulutnya.
  5. Setelah bayi siap menyusu masukkan putting susu sampai daerah areola mamae masuk ke mulut bayi. Pastikan bayi menghisap dengan benar dan biarkan bayi bersandar ke arah ibu. Jaga agar posisi kepala tidak menggantung, karena kondisi ini akan menyebabkan bayi sulit menyusu dengan benar. Saat menghisap akan sering terlepas karena tidak ada tahanan pada kepala. Mulut bayi tidak tertekan pada buah dada ibu.
  6. Pertahankan posisi bayi yang tepat dan nyaman sehingga memungkinkan bayi dapat menghisap dengan benar. ASI keluar denan lancer dan putting susu ibu tidak lecet.Bila posisi tidak benar dan putting susu ibu lecet akan menjadi pintu masuk kuman yang membahayakan ibu dan bayi.
  7. Susui bayi selama ia mau dan berikan ASI secara bergantian pada kedua payudara sehingga mempertahankan ASI tetap diproduksi seimbang pada kedua payudara.
  8. Bila menghadapi masalah, segera cari bantuan petugas yang memahami tata laksana ASI sehingga segera mendapatkan pemecahannya karena bila produksi ASI mengalami penekanan, produksinya akan segera berhenti dan sulit untuk di rangsang kembali.
  9. Setelah bayi selesai menyusui, sebaiknya putting susu dan sekitarnya dibasahi oleh ASI dan biarkan kering sendiri untuk menjaga kelembapan.
  10. Setelah menyusui, bila bayi tidak tidur, sendawakan bayi dengan meletakkan bayi telungkup kemudian punggung ditepuk-tepuk secara perlahan atau bayi ditidurkan telungkup di pangkuan dan tep[uk pungggung bayi.
ASI ada dalam lambung bayi hingga habis di serap berlangsung dalam 2 jam.Dan mengosongkan payudara selama 5-7 menit.
Pengeluaran ASI
Melakukan mamase dari bagian tepi buah dada kemudian menekan bagian belakang putting susu untuk mengeluarkan sebagian ASI. Setelah ASI keluar dengan aliran normal, baru dapat disusukan kepada bayi.Mencuci tangan sampai bersih siapkan tempat untuk menampung ASI dan p[ayudara dikompres dengan kain(handuk) hangat dengan gerakan dari arah luar kearah putting susu.Cara pengeluaran ASI dengan pompa tangan.
Menghindari penggunaan dot
Alasan ibu berkerja memberi solusi untuk memberi makanan pendamping selain ASI.Tidak mau memberikan ASI adalah takut kecantikan citra tubuh ibu terganggu,ibu memahami apa yang menyebabkan pemberian ASI atau ASS dengan dot akan mempengaruhi pengeluaran ASI.Bayi menyusu dengan benar bila daerah areola mamae(bagian hitam sekitar putting susu)masuk ke mulut bayi sehingga seluruh duktus laktiferus yang terletak di puncak payudara bagian belakang putting tertekan oleh rahang bayi. Bila bayi hanya menghisap putting susu, bayi hanya mendapat ASI sedikit dan bila makin kuat bayi menghisap akan menyebabkan lecet pada daerah sekitar putting susu.
Factor yang mempengaruhi produksi ASI
  1. kondisi ibu yang sehat dan tanpa stress.
  2. Isapan bayi yang benar pada saat bayi menyusui tanpa jadwal.
  3. Kecukupan gizi dan cairan ibu.
Secara psikologis, Keadaan ini membuat proses pembentukan rahang bayi menjadi lebih maju. Membiasakan anak dengan menyuapi,kebiasaan ini akan membentuk pribadi anak menjadi malas dan kurang berusaha.Pemberian susu botoljuga membuat kebiasaan menyusu bayi berubah.Bayi akan menyusu pada botol, yaitu sering menunggu ASI menetes .Oleh karena itu, bayi akan kecewa dan ,alas menyusu pada ibunya .Pada akhirnya mengakibatkan produksi ASI berkurang atau berhenti.Bingung putting, karena tidak puas bayi dapat menghisap putting dengan kuat sehingga dapat menimbulkan iritasi (luka) pada sekitar putting susu.Bila terjadi luka,ibu akan merasa nyeri pada waktu menyusui sehingga ibu akan takut untuk menyusui.
Kondisi ini seperti lingkaran setanyang akhirnya ASI akan terhenti dan tentu sangat merugikan bayi.Bila bayin harys di tinggal ibu untuk berkerja, ibu dapat memerah ASI dan ditampung di dalam gelas.Sselanjutnya, pada saat pemberian kepada bayi, gunakan sendok secara perlahan-lahan sehingga refleks menghisap bayi tidak terpengaruh dan tidak berubah pada saat menyusu kembali.
Kesimpulan, bila terjadi hambatan atau gangguan, bayi akan kurang mendapatkan ASI. Penambahan pemberian susu kepada bayi, sebaiknya menggunakan sendok agar bayi tidak ‘bingung putting’.Dengan bayi sering menyusu secara benar, payudara sampai benar-benar kosong berarti merangsang produksi ASI semakin optimal sesuai dengan kebutuhan bayi sehingga bayi akan cukup dengan menyusu saja sampai bayi berumur 6 bulan.Denagn tidak memberi dot berarti ibu memacu ASI sesuai dengan kebutuhan bayi.
KONTRASEPSI
Pengeluaran prolaktin meningkat pada malam hari minimal 3x.Hal ini akan mempertahankan kadar prolaktin dan mencegah terjadinya ovulasi sehingga tidak terjadi kehamilan.
Isapanbayi yang benar dan tanpa jadwal mampu mempertahankan kadar hormone oksitosin dan prolaktin sampai 6 bulan setelah persalinan. Apabila standar menyusui diterapkan dengan benar, wanita menyusuiakan tercegah dari kehamilan yang baru sampai bayi berumur 4-6bulan.Isapan mulut bayi akan menstimulasi hopotalamus,refleks oksitosin sangat dipengaruhi oleh perasaan,pikiran, dan sensasi ibu.Oleh karenanya, keadaan ibu dan lingkungan sangat mempengaruhi refleks oksitosin,baik meningkatkan atau menghambat pengeluaran oksitosin.Anjuran utama alat kontrasepsi selama masa laktasi adalah kontrasepsi tanpa hormone dan bila masih sulit diterima dapat oral atau suntikan tetapi yang tidak mengandung estrogen atau cara ber-KB sederhana (misalnya,kondom, diafragma, spermisida atau tisu vagina, dan pantang berkala).
Faktor yang mempengaruhi pengeluaran ASI
  1. Semakin cepat memberikan tambahan susu pada bayi menyebabkan daya isap berkurang karena bayi mudah merasa kenyang. Bayi akan malas menghisap putting susu dan mengakibatkan produksi prolaktin dan oksitosin akan berkurang dan merangsang hormone LH dan GnRH semakin meningkat sehingga terjadi proses pematangan sel telur yang mengakiubatkan cepat terjadi ovulasi dan kemungkinan hamil.
  2. Perasaan ibu dapat menghambat atau meningkatkan pengeluaran oksitosin,sepertiperasaan takut, gelisah, marah, sedih, cemas, kesal, malu, atau nyeri hebat akan mempengaruhi refleks oksitosin yang akhirnya menekan pengeluaran ASI.Sebaliknya, perasaan menyayangi bayi, memeluk, mencium, dan mendengar bayinya menangis atay perasaan bangga dapat menyusui bayinya, akan meningkatkan pengeluaran ASI.
  3. Dukungan suami amupun keluarga lain dalam rumah akan sangat membantu berhasilnya seorang ibu untuk menyusui.
  4. Isapan bayi tidak sempurna atau putting susu ibu yang sangat kecil, hal ini akan membuat produksi hormone oksitosin dan hormone prolaktin akan terus menurun dan ASI akan berhenti.
  5. Cara menyusu yang tidak tepat, tidak dapat mengosongkan payudara dengan benar yang akhirnya akan menurunkan produksi ASI.
Kebutuhan nutrisi selama masa hamil dan menyusui harus diberikan secara adekuat, kekurangan dalam waktu seat tidak terlalu mempengaruhi kualitas ASI karena masih dapat dipenuhi oleh cadangan lemak dari tubuh ibu, tetapi kekurangan dalam waktu yang lama dan cadangan ibu habis akan memberikan dampak kepada ibu maupun pertumbuhan dan perkembangan bayi. Upaya menurunkan berat badan pada masa laktasi akan merugikan ibu dan bayinya.
MANAJEMEN LAKTASI PADA IBU YANG BERKERJA
Berikut ini adalah tugas bidan dalam rangka memelihara aktifitas menyusui ASI pada ibu berkerja. Aktifitas berikut dapat diberikan dalam bentuk penyuluhan atau selebaran yang dapat dibagikan setiap kali ibu dating memeriksakan diri atau bayinya. Setiap kali pertemuan antara bidan dan ibu menyusui, penting dilakukan pengkajian dan evaluasi tentang aktifitas menyusui ASI ibu tersebut dan segala masalah atau hambatan yang dihadapi ibu atau keluarganya.
1.  Beri pengertian ibu tentang pentingnya ASI.
2.  Jelaskan produser menyusui yang benar.
3.  Jelaskan berbagai factor yang dapat menghambat keluarnya ASI.
4.  Libatkan suami atau keluarga lain yang terlibat lebih dominant dalam keluarga  agar memahami dan dapat membantu istri mempertahankan ASI.
5. Jangan memberi makan an tambahan apapun kepada bayi sebelum bayi berumur 6   bulan.
6. Susui sesering mungkin selama ibu cuti berkerja, minimal 2 jam sekali.
7. Biasakan pada malam hari untuk menyusui bayi.
8. Porsi makan malam diperbesar dan ibu tidak perlu takut untuk menjadi gemuk.
9.Tambahkan susu satu gelas untuk ibu sebelum tidur.
10. Susui bayi pada pagi hari, dan keluarkan sampai payudara kosong setiap kali habis menyusui.ASI dapat disimpan di dalam kulkas atau termos yang di beri es. Susu ini dapat di berikan kepada bayi di rumah ketika ibu ada di kantor.
11.Cara menghangatkan ASI yang di simpan dalam lemari esadalah dengan merendamnya dalam air hangat (suhu <50 derajat celcius)
12.Bangkitkan kepercayaan ibu bahwa ia dapat memenuhi kebutuhan bayinya .
13.Bila ibu berkerja sampai sore maka di tempat kerja ibu harus secara rutin memeras susu dengan tangan dan menyimpan susu dalam botol.
14.Pada malam hari usahakan bayi dapat menyusu sedikitnya 3x.
15.Menu ibu menyusui harus dipenuhi.
16.Hindari stress (atasi stress dengan baik)
17.Bayi jangan diberi susu selain ASI
18.Hindari penggunaan dot pada saat memberi ASI, gunakan sendok kecil.
19.Bila putting susu lecet, pemberian ASI jangan di hentikan, tetap di susui dan olesi luka dengan ASI sebelum dan sesudah menyusui.
20.Segera konsultasi ke bidan atau dokter bila ada keluhan selama menyusui.
————————————————————————————————————————————————
Pengantar
Perempuan mendapat anugrah Tuhan untuk dapat mengandung, melahirkan dan menyusui. Kodrat pada perempuan ditandai oleh perangkat reproduksi yakni rahim, kandung telur serta payudara sebagai organ penunjang. Sayangnya tidak semua perempuan bisa memahami dan menghayati kodratnya, seorang ibu lebih memilih susu formula daripada ASI, padahal s/d sekarang ASI belum ada tandingannya.
Beberapa mitos tentang menyusui yang beredar di masyarakat :
  • Menyusui membuat tubuh ibu sukar kembali ke bentuk semula ( faktanya, timbunan lemak akan mudah lenyap saat menyusui )
  • ASInya tak mencukupi ( faktanya, ASI diproduksi sesuai dengan permintan,makin sering menyusui makin banyak produksi yang dihasilkan)
  • Ukuran payudara ( >Besar kecilnya payudara tidak berkaitan dengan kemampuan memberikan ASI. >ASI diproduksi oleh jaringan kelenjar susu(alveolus),bukan jaringan lemak (pada payudara besar). Asal normal produksi ASI akan sesuai dengan kebutuhan bayi.)
  • ASI pertama bisa menimbulkan penyakit (Pada hari pertama s/d kelima banyak mengandung protein tinggi,zat kekebalan tubuh,serta laktosa dan lemak yang rendah sehingga mudah dicerna.)
  • Menyusui membuat bentuk payudara tidak bagus (Bagus tidaknya bentuk payudara dipengaruhi oleh faktor keturunan dan usia)
  • Menyusui itu merepotkan Sebenarnya menyusui lebih praktis,buka payudara tinggal sodorkan ke mulut bayi pasti suhunya pas, takaranya pas daripada membersihkan botol, menakar,membawa perlengkapan susu kemana-mana saat pergi.
Manfaat dan keunggulan ASI
Manfaat ASI untuk ibu :
  1. Isapan bayi pada payudara merangsang hormon oxytocin yang diproduksi kelenjar hipofise meningkat, sehingga mengecilnya rahim kebentuk semula( involusi )lebih cepat. Mencegah perdarahan pasca melahirkan dan Resiko kanker payudara lebih rendah.
  2. Menyusui secara murni ( eklusive ),akan menunda kehamilan karena hormon menyusui akan menghambat proses ovulasi.
  3. Kedekatan psikologis dengan anak, kasih sayang lebih tercurah, bayi merasa aman ada di dekapan ibu.
Manfaat untuk keluarga :
  1. Aspek Ekonomis : Lebih menghemat ( Kuranglebih Rp 800.000,0/bln untuk membeli susu Formula )
  2. Aspek Psikologis : Kebahagiaan bertambah dengan kelahiran jarang.
Manfaat untuk negara :
  1. Menurunkan angka kesakitan dan kematian anak ( ASI mengandung zat kekebalan )
  2. Mengurangi subsidi untuk RS
  3. Bayi yang diberi ASI lebih jarang dirawat di RS daripada bayi yang mendapat susu formula.
  4. Mengurangi pengeluaran negara untuk import susu formula
  5. Kuranglebih Rp 8,6 Milyar/th yang digunakan untuk membeli susu formula.
  6. Meningkatkan kualitas generasi penerus bangsa. Anak bisa tumbuh dan berkembang secara optimal.
Kerugian susu formula :
  1. Pengenceran yang salah, bila kental terjadi hipernatrium, hipertensi,kegemukan,infeksi usus. Bila encer : Malnutrisi ( kurang gizi dan gangguan pertumbuhan)
  2. Kontaminasi mikroorganisme.
  3. Alergi.
  4. Diare kronis
Tehnik menyusui:
Posisi dan perlekatan menyusui
Ada beberapa macam posisi menyusui:duduk, berdiri, atau berbaring.
Posisi : Bayi lurus sejajar, menghadap ibu, telinga dan lengan pada satu garis lurus, dagu bayi setinggi aerola,ada bonding antara ibu dan bayi.Perlekatan : hidung menempel payudara, sebagaian besar aerola bawah masuk mulut,mulut terbuka lebar, bibir bawah ndower
Langkah menyusui yang benar :
  1. sebelum menyusui, ASI dikeluarkan sedikit kemudian dioleskan pada puting susu dan aerola sekitarnya.Cara ini mempunyai manfaat sebagai desinfektan dan menjaga kelembaban puting susu.
  2. Bayi diletakkan menghadap perut ibu/payudara.
  3. Payudara dipegang dengan ibu jari diatas dan jari lain menopang dibawah, jangan menekan puting susu atau aerolanya saja.
  4. Bayi diberi rangsangan untuk membuka mulut (rooting reflek) dengan cara : 1. menyentuh pipi dengan puting susu atau, 2.menyentuh sisi mulut bayi
  5. Setelah bayi membuka mulut,dengan cepat kepala bayi didekatkan ke payudara ibu dengan puting serta aerola dimasukkan ke mulut bayi; a. Usahakan sebagaian besar aerola dapat masuk kemulut bayi,sehingga puting susu berada dibawah langit-langit dan lidah bayi akan menekan ASI keluar dari tempat penampungan ASI yang terletak dibawah aerola. b. Setelah bayi mulai menghisap, payudara tak perlu dipegang atau disangga lagi
Cara pengamatan Tehnik menyusui Yang Benar :
Menyusui dengan tehnik yang tidak benar bisa menyebabkan puting susu menjadi lecet, ASI keluar tidak optimal sehingga mempengaruhi produksi ASI selanjutnya atau bayi enggan menyusu.Untuk mengetahui bayi telah menyusui dengan benar, perhatikan :
- Bayi tampak tenang
- Badan bayi menempel pada perut ibu,
- Mulut bayi terbuka lebar,
- Dagu bayi menempel pada payudara ibu,
- Sebagaian besar aerola masuk kedalam mulut bayi,aerola bawah lebih banyak yang masuk,
- Bayi nampak mengisap dngan kuat dengan irama perlahan,
- Puting susu ibu tidak terasa nyeri,
- Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus,
- Kepala agak menengadah.
- Melepas isapan bayi :
Setelah meyusui pada satu payudara sampai terasa kosong,sebaiknya mengganti denagn payudara yang lain.Cara melepas isapan bayi :
# jari kelingking ibu dimasukkan kemulut bayi melalui sudut mulut atau,
# dagu bayi ditekan kebawah.
  • Setelah selesai menyusui,ASI dikeluarkan sedikit kemudian dioleskan pada puting susu dan aerola sekitarnya,biarkan kering dengan sendirinya.
  • Menyendawakan bayi,dengan tujuan mengeluarkan udara dari lambung supaya bayi tidak muntah(gumoh)setelah menyusui.dengan cara: Bayi digendong tegak dengan bersandar pada bahu ibu kemudian punggungnya ditepuk perlahan-lahan atau, Bayi tidur tengkurap dipangkuan ibu,kemudian punggungnya ditepuk perlahan-lahan.
Lama dan frekwensi menyusui
Sebaiknya bayi disusui secara sesuai keinginan bayi(on demand),karena bayi akan menentukan sendiri kebutuhannya.Bayi yang sehat dapat mengosongkan satu payudara sekitar 5-7 menit dan ASI dalam lambung akan kosong dalam 2 jam. Menyusui yang dijadwalkan akan berakibat kurang baik,karena isapan bayi sangat berpengaruh pada rangssangan produksi berikutnya.menyusui malam hari juga akan memacu produksi ASI.
Selama masa menyusui sebaiknya ibu menggunakan BH (kutang) yang dapat menyangga payudara,tetapi tidak terlalu ketat.
Pengeluaran ASI
Apabila ASI berlebihan, sampai keluar memancar,maka sebelum menyusui sebaiknya ASI dikeluarkan lebih dahulu untuk menghindari bayi tersedak atau enggan menyusu.Pengeluaran ASI juga berguna bagi ibu yang bekerja bisa meninggalkan ASI untuk bayinya.
Pengeluaran ASI dapat dilakukan dengan dua cara :
  • Pengeluaran dengan tangan : tangan ibu dicuci dengan bersih,menyiapkan cangkir/gelas tertutup yang telah dicuci dengan air mendidih.ibu melakukan pemijatan payudara dengan kedua telapak tangan dari pangkal ke arah aerola.dilakukan pemijatan secara merata mengelilingi payudara.
  • Pengeluaran dengan pompa
  • Bila payudara bengkak/ terbendung dan puting susu terasa nyeri,maka akan lebih baik bila ASI dikeluarkan dengan pompa payudara.Pompa baik digunakan bila ASI benar-benar penuh,tetapi pada payudara yang lunak akan lebih sukar.Ada dua macam pompa,pompa tangan dan pompa listrik,yang biasa digunakan adalah pompa Payudara tangan.
Penyimpanan ASI
ASI yang dikeluarkan dapat disimpan untuk beberapa saat.Ada perbedaan lamanya disimpan dikaitkan dengan tempat penyimpanan:
- Di udara bebas/terbuka : 6-8 jam
- Di lemari Es : 24 jam
- Di lemari pendingin/beku (-18° C) : 6 bulan
ASI yang didinginkan tidak boleh direbus bila akan dipakai,karena kualitsnyaakan menurun,yaitu unsur kekebalannya.ASI tersebut cukup didiamkan beberapa saat didalam suhu kamar,agar tidak terlalu dingin,atau dapat pula direndam di dalam wadah yang telah terisi air panas.
Pemberian ASI peras
Perlu diperhatikan,jangan diberikan dengan botol/dot,karena hal ini akan menyebabkan bayi “bingung puting”.Berikan pada bayi dengan cangkir atau sendok,sehingga saat ibu menyusui langsung,bayi tidak menolak menyusu.
Cara pemberian dengan menggunakan cangkir :
  • Ibu atau yang memberi minum bayi,duduk dengan memangku bayi.
  • Punggung bayi dipegang dengan lengan.
  • Cangkir diletakkan pada bibi bawah bayi.
  • Lidah bayi berada diatas pinggir cangkir dan biarkan bayi mengisap ASI dari dalam cangkir(saat cangkir dimiringkan).
  • Beri sedikit waktu istirahat saat bayi menelan.
Demikian sedikit informasi yang bisa saya sampaikan, semoga ada manfaatnya dan berguna bagi temen-temen yang mempunyai bayi. Semoga anak-anak kita menjadi generasi yang lebih baik dari kita dan tentunya menjadi anak yang berbakti & sholeh….Amien.
———————————————————————————————————————————————-
Cara Menyendawakan Bayi
1. Bayi digendong, menghadap ke belakang dengan dada bayi diletakkan pada bahu Ibu.
2. Kepala bayi disangga/ditopang dengan tangan Ibu.
3. Usap punggung bayi perlahan-lahan sampai bayi sendawa.
Cara Menetekkan Bayi dengan Benar
1. Tetekkan bayi segera atau selambatnya setengah janin setelah bayi lahir. Mintalah kepada bidan
untuk membantu melakukan hal ini.
2. Biasakan mencuci tangan dengan sabun setiap kali sebelum menetekkan.
3. Perah sedikit kolostrum atau ASI dan oleskan pada daerah putting dan sekitarnya.
4. Ibu duduk atau tiduran / berbaring dengan santai.
5. Bayi diletakkan menghadap ke ibu dengan posisi:
&nbsp- Perut bayi menempel keperut ibu.
&nbsp- Dagu bayi menempel ke payudara.
&nbsp- Telinga dan lengan bayi berada dalam satu garis lurus.
&nbsp- Mulut bayi terbuka lebar menutupi daerah gelap sekitar putting susu.
6. Cara agar mulut bayi terbuka adalah dengan menyentuhkan puting susu pada bibir atau pipi bayi.
7. Setelah mulut bayi terbuka lebar, segera masukkan puting dan sebagian besar lingkaran/daerah
gelap sekitar puting susu ke dalam mulut bayi.
8. Berikan ASI dari satu payudara sampai kosong sebelum pindah ke payudara lainnya.
Pemberian ASI berikutnya mulai dari payudara yang belum kosong tadi.
Cara Melepaskan Puting Susu dari Mulut Bayi
Dengan menekan dagu bayi ke arah bawah atau dengan memasukkan jari ibu antara mulut bayi dan payudara ibu.
Cara Memeras ASI dengan Tangan
Bidan menganjurkan pada Ibu untuk mencuci tangan terlebih dahulu. Setelah itu :
1. Duduklah Ibu seenak/senyaman mungkin.
2. Pegang/letakkan cangkir dekat dengan payudara Ibu.
3. Letakkan ibu jari pada payudara diatas puting susu dan areola (bagian lingkaran hitam berwarna
gelap pada payudara) dan jari telunjuk dibawah payudara, juga dibawah puting susu dan areola.
4. Tekan ibu jari dan telunjuk kedalam, kearah dada. Ibu tidak perlu menekan terlalu keras, karena
dapat menghambat aliran air susu.
5. Kemudian tekanlah payudara Ibu kebelakang puting dan areola antara jari telunjuk dan ibu jari.
6. Selanjutnya tekan dan lepaskan, tekan dan lepaskan.
&nbspKegiatan ini tidak boleh menyakiti atau Ibu sampai merasa nyeri.
&nbspPada awalnya, mungkin tidak ada susu yang keluar, tetapi setelah dilakukan penekanan beberapa kali, ASI akan    &nbspmulai menetes keluar.
7. Tekan areola dengan cara yang sama dari arah samping, untuk meyakinkan bahwa ASI di tekan dari
seluruh bagian payudara.
8. Hindari menggosok-gosok payudara atau memelintir puting susu.
9. Peras satu payudara sekurang-kurangnya 3-5 menit hingga aliran menjadi pelan; kemudian
lakukan pada payudara yang satu lagi dengan cara yang sama. Kemudian ulangi keduanya. Ibu dapat
menggunakan satu tangan untuk satu payudara dan gantilah bila merasa lelah. Memeras ASI
membutuhkan waktu 20-30 menit. Terutama pada hari-hari pertama, ketika masih sedikit ASI
yang diproduksi.
10. Simpan.
referensi : http://www.bidanindonesia.org/index.asp?part=3001&lang=id
————————————————————————————————————————————————-

Posisi Menyusui, Yang Gimana Sich?

breastfeed
Rekan semua, menyusui merupakan saat yang sangat “sakral” bagi saya. Bagaimana tidak?! Saat itulah ibu memberi kehidupan bagi si anak di awal kehidupannya. Ibu memberi ASI yang “ajaib” dengan kandungan yang begitu menyehatkan dan menumbuhkan. Saah satu kinci keberhasilan agar asupan gizi ASI dapat maksimal diserap bayi adalah posisi menyusui. Berikut ini tulisan ringkas tentang posisi menyusui yang benar. Yuk kita simak bersama…
1. Cari Posisi Nyaman
breastfeeding_positions_1
Pastikan bahwa anda nyaman dan rileks serta bayi dalam posisi yang benar. Kondisi ini akan membuat anda menyusui dengan lebih mudah dan menyenangkan. Usahakan menyusui dengan duduk di kursi. Hal ini akan memberi anda topangan yang bagus ke punggung anda. Gunakan bantal untuk meletakkan tangan anda. Dan jika diperlukan, ganjal kaki dengan buku telepon atau kursi kecil sehingga posisi duduk anda juga letak bayi benar-benar nyaman.
2. Posisi Menyusui Yang Umum
breastfeeding_positions_2
Gambar paling kiri disebut posisi klasik ‘front hold’ atau ‘cradle position’.
Gambar tengah adalah posisi ‘underarm position’ atau ‘footy hold’,  dikenal sebagai posisi bagi ibu dengan bayi kembar.
Gambara paling kanan disebut posisi ‘lying down’ . Posisi ini baik bagi ibu yang melahirkan dengan operasi Caesar atau jika pantat terasa sakit setelah melahirkan.
3. Posisi Menyusui Lainnya
breastfeeding_positions_3
Bagi anda dengan bayi kemabr, minggu-minggu pertama akan lebih mudah untuk menyusui bayi secara terpisah. Jika telah terbiasa anda dapat mencoba posisi ‘twin hold’ gambar di sebelah kiri.
Jika anda merasa kurang nyaman saat menyusui di ruang publik, anda dapat selempangkan kain tipis ke pundak anda dan menjuntai ke bawah sehingga menutup payudara dan kepala bayi anda.
Oke rekan wanita, semoga acara menyusui menjadi lebih menyenangkan.
Sumber :
http://www.abc.net.au

Tweet This

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya

Foto saya
Hanya seorang wanita yang berharap bisa menjadi perhiasan dunia, menjadi wanita sholehah yang lebih baik dari bidadari surga, hingga membuat mereka cemburu karenanya. --"Dunia ini adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita sholehah" (HR Muslim)-- Seorang wanita yang ingin selalu bersyukur akan apa yang Allah berikan. --"maka Nikmat Tuhanmu yang manakah yang kau dustakan?"-- Seorang wanita yang merindukan pangeran, yang kelak akan membimbing di jalan-Nya dan menemaninya untuk menyempurnakan separuh agamanya, yang saat ini hanya bisa mencintainya dalam diam. --"Ya Allah, Engkau yang menumbuhkan rasa ini, sekarang kami titipkan rasa ini hingga engkau memberikan jawab atas kami..." dikutip dari posting di blog muslimah07.wordpress.com --

Arsip Blog

Pengikut